TEMARAM
Udara terasa lembab.
Tapi nafasmu tidak terasa berat.
Anginpun membuat sekelilingmu seolah-olah mengajakmu berdansa.
Tanpa arah, tanpa tujuan.
Tak membuatmu khawatir, pada awalnya.
Hanya ingin tahu, tapi ternyata membuatmu terjebak.
Kau menoleh keatas, jingga sudah.
Membanyangkan hangatnya perapian disusul tawa riang gembira,
membuatmu ingin segera menyudahinya.
Mana ujungnya, pikirmu.
Dari arah bisik sana kau mendegar, “sudahi saja, tak ada guna”.
Seolah-olah berempati dengan kesedihanmu.
Kau menimbang dalam keraguan.
Menengadah keatas, lagi.
Beruntungnya ya, langit punya cahaya di sekitar gelapnya.
- Jiha, random thought.



Comments
Post a Comment