Rasa Memiliki
Oke, lagi-lagi aku bingung untuk
memulai sebuah tulisan gimana yang benernya. Intinya ini tulisan lagi-lagi random
terlintas di kepala pun karena melihat
tingkah laku orang-orang sekitar dan diri sendiri.
Btw, selamat holiday puaanjangg
untuk kawan-kawan yang lagi libur kuliahnya. Kayak mana liburannya ? berfaedah kah atau
biasa aja?. Oiya beberapa ada yang sibuk
KKN ya? Seru tuh pasti. Sayangnya, aku enggak KKN karena satu dan lain hal, padahal
pengen gitu merasakan KKN. Yaudahla yaa. Semangat ya kelen yang lagi KKN we!!
Jadi, lagi-lagi ini tulisan tentang
keresahan sekaligus untuk menyadarkan diri sendiri karena pada dasarnya kita
manusia tidak ada yang sempurna ya. Oke. Baik.
Pun begitu dengan keadaan
Indonesia yang sistemnya belum sempurna tapi sedikit demi sedikit sudah mulai
ada perbaikan meskipun menurutku cukup
lambat . Oiya, ini berdasarkan opini aja ya. Mau diterima silahkan mau
dikritisi juga silahkan tapi tetap saling menghargai satu sama lain Oke? Baik
Sebenarnya aku enggak akan
membahas dari segi sistemnya tapi lebih ke karakter manusia-manusianya. Orang
Indonesia itu ya, gercep banget kalau ada sesuatu yang baru terkait dengan sarana
dan prasarana. Ada cafe oke langsung gercep nongki biar bisa foto-foto, ada
tempat wisata baru langsung cus pergi, ada mesin baru ala-ala luar negeri
langsung pengen nyobain dan lain-lainnya. Mungkin karena baru pertama kali jadi
excited banget. Mengenai hal tersebut, enggak ada masalah sih malah bagus dong
yang artinya kita sangat melek dengan hal-hal terbaru.
Tapi nih, ada satu yang kurang
dari orang kita yang sampai sekarang itu masih menjadi kebiasaaan, yaitu
kurangnya “rasa memiliki”. Dari contoh kecil ajadeh, misalnya kita make barang
tapi setelah selesai tidak diletakkan ditempat asalnya. Siapa yang rugi? Kita juga
sebenarnya karena bakal merepotkan diri kita sendiri kalau-kalau kita ingin
menggunakannya kembali tapi lupa dimana terakhir kali kita meletakkan barang
tersebut. Begitu juga dengan sarana dan prasarana yang disediakan pemerintah
untuk masyarakatnya. Pada dasarnya kan
pemerintah menyediakan sarana dan prasarana tersebut agar warganya lebih nyaman
dalam menggunakannya. Nah, tugas masyarakatnya lah menjaga apa yang sudah
disediakan tetap awet. Kita mungkin bisa menumbuhkan “rasa memiliki” itu dengan
melihat dari Negara luar. Contohnya, Jepang yang selalu merapikan bekas makanan
mereka setelah selesai makan, mengutip sampah yang mereka lihat meskipun itu
bukan sampah mereka sendiri, dan contoh-contoh lainnya. Hilangkan lah budaya yang
apa-apa dilayani. Kurangi hal-hal yang “bodo amat” yang penting aku selamat.
Mulai bentuk “rasa memiliki” biar apa-apa harus dijaga dan dirawat. Bisa karena
biasa.
Ini bisa jadi self reminder untuk
kita semua agar supaya karakter kita bisa la diupgare biar lebih oke, jangan cuma
aplikasi doang diupgrade hehe
Oiya, kalau sehabis BAK atau BAB
di tempat umum, jangan lupa disiram! Marilah menjaga ketentraman hidung
bersama. Oke. Baik. Annyeong!


Comments
Post a Comment